TANGERANG - kliktangsel - Lantaran tak ada mobil ambulan desa, seorang warga Kampung Sondol, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, yang sakit keras terpaksa dibawa dengan menggunakan mobl pick up ke rumah sakit.
Tak adanya mobil siaga (ambulan) di desa, mempersulit kepala desa untuk membantu warga yang terkena musibah dan perlu dibawa ke rumah sakit secepatnya.
Dalam video berdurasi 6 detik yang diterima Tangerang Ekspres, seorang perempuan paruh baya yang mengenakan kerudung dan berselimut, terbaring lemas. Lima orang lainnya duduk mendampingi perempuan itu.
Perempuan paruh baya dalam video itu bernama Asmunah, warga Kampung Sondol, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten.
Perempuan itu dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pick up pengangkut kelapa.
Kepala Desa Kemuning Jamaludin tidak membantah ada salah seorang warganya yang dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pick up.
Ia mengatakan, mobil pick up dalam video itu, biasa digunakan untuk mengangkut kelapa.
”Pengemudinya, ketua RT di wilayah kami. Ketua RT kami itu terpaksa bawa warga ke rumah sakit pakai mobil pick up. Pakai mobil yang ada,” kata Jamaludin, dengan nada rendah, kepada Tangerang Ekspres, Rabu (9/10/2024).
Jamaludin menuturkan, salah satu anak buahnya yang akrab disapa RW Sura, yang biasa membawa warga ke rumah sakit, kebetulan sedang mengantar warga juga ke rumah sakit pada waktu yang sama.
”Karena kondisi Bu Asmunah juga sudah lemas dan harus kontrol ke RSUD Balaraja, maka salah satu RT kami bawa Bu Asmunah pakai mobil yang ada. Sementara Jumat itu, saya sedang pakai mobil pribadi rapat ke Serang,” tuturnya.
Jamaludin menuturkan, Pemdes Kemuning telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp200 juta untuk pengadaan mobil siaga pada 2021 lalu. Namun pada tahun itu, Pemdes tidak diperbolehkan melakukan pengadaan mobil di desa. Terpaksa, alokasi anggaran sebesar itu tidak terserap atau tidak digunakan.
”Hingga kini. Bahkan hingga 2025, info yang kami terima, desa belum boleh pengadaan mobil. Padahal, bukan desa kami saja, desa desa lain juga pasti butuh mobil di desa, baik itu mobil siaga ataupun mobil ambulan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Abdullatip juga mengaku belum memiliki mobil siaga dan mobil ambulan desa. Karena itu, mobil operasional kepala desa dirinya dialihfungsikan untuk mobil siaga.
”Kalau desa yang belum punya mobil siaga atau ambulan, sudah biasa antar warga pakai mobil pribadi yang ada. Kalau saya, karena saya engga punya mobil pribadi, jadi mobil operasional saya, yang saya alihfungsikan jadi mobil siaga,” ucapnya.
Abdullatip menambahkan, mobil siaga dan mobil ambulan merupakan kebutuhan penting untuk masyarakat desa, ia berharap kedepan Pemerintah Daerah memperbolehkan Pemdes memanfaatkan APBDesa untuk pengadaan mobil siaga dan mobil ambulan.
Sumber berita: Tangerang Ekspres |
Editor Santang Prayoga