TANGERANG - Kliktangsel - Proyek sistem pengelolaan air limbah (SPAL) yang dibiayai oleh anggaran dana desa kembali menuai sorotan tajam dari LSM Trisula bakti Nusantara, Pasalnya proyek SPAL tersebut diduga dikerjakan asal jadi dan minimnya pengawasan sehingga terkesan asal-asalan, Rabu 30 Oktober 2024
Menurut para pekerja proyek (SPAL) tersebut berasal dari pemerintah desa Dangdeur kecamatan Jayanti kabupaten Tangerang Tapi di lokasi tidak ada papan informasi sehingga diduga pemdes Dangdeur sengaja menyembunyikan proyek tersebut supaya tidak ketahuan control sosial.
Saat Kartusi menayankan ke salah satu tukang, panjang berapa dan lebar berapa, panjang 40 meter aja pak dan tinggi 60cm dan lebar bawah 30cm atas 20cm. Lalu Kartusi melihat dan mengamati proyek tersebut tidak sesuai spesifikasi dan cuma menempel ditembok dan menumpang di atas pondasi warga sehingga terkesan asal-asalan dan asal jadi.
Sekali lagi Kartusi menayankan ke salah satu tukang ini kegiatan punya siapa. Menurut tukang tersebut ini punya bapak lurah Agus kegiatan desa Dangdeur jawab tukang tersebut. Lalu Kartusi menayankan kenapa tidak memasang papan nama. Mungkin belum dipasang pak. Untuk lebih jelasnya silahkan tanyakan langsung ke pak Agus kepala desa Dangdeur. Ujar tukang tersebut
Kartusi menduga proyek (SPAL) tersebut diduga dibiarkan oleh pihak desa Dangdeur dan sengaja tidak memasang papan nama supaya tidak ada yang tau anggarannya berapa dan Kubikasi nya berapa sehingga dikerjakan asal jadi supaya pihak desa Dangdeur mendapat keuntungan lebih dari proyek tersebut.
Kartusi menduga pihak desa Dangdeur mencari keuntungan lebih besar dari proyek (SPAL) tersebut dan tidak mementingkan mutu dan kualitas proyek, sehingga Kartusi menduga bahwa proyek tersebut diduga dijadikan sebagai ajang korupsi oleh pihak desa Dangdeur
Sampai berita ini diterbitkan tidak ada yang bisa dihubungi baik dari pihak desa Dangdeur maupun dari pihak kecamatan Jayanti
Red