LEBAK BANTEN - Kliktangsel – Pengacara kondang Acep Saepudin, kelahiran Lebak, merasa tersinggung atas postingan status WhatsApp Bupati Lebak, Hasbi. Posting tersebut menampilkan foto mobil milik Acep dengan keterangan, “Mobil Acep Saepudin Law Firm. Cakep Kan Plat Nomornya? Ka Acep, Sabaraha Eta Pajakna?” (4 Maret 2025).
Acep menyatakan kekecewaannya kepada awak media. Ia mempertanyakan tindakan Bupati yang menurutnya tidak pantas. "Kalau beliau ingin tahu kelengkapan bukti kepemilikan kendaraan saya, tinggal kontak saya. Kan beliau punya nomor saya," ujar Acep.
Acep menegaskan bahwa plat nomor A 111 PH yang terpasang pada mobilnya adalah asli dan legal. Ia menantang Bupati untuk mengeceknya di Samsat Lebak jika meragukan keabsahannya. "Seorang Bupati seharusnya tidak layak mengomentari urusan pribadi saya, apalagi memposting foto mobil saya di status WhatsApp pribadinya dengan narasi yang kurang enak. Atau mungkin Bupati Lebak memang tidak ada kerjaan di 100 hari kerjanya," tegas Acep.
Senada dengan Acep, Ifan Febriyanto, Ketua Umum LSM Gerakan Pemuda Banten Bersatu (GPBB), juga mengkritik tindakan Bupati Hasbi. Ifan menilai Bupati seharusnya fokus pada program 100 hari kerjanya setelah pelantikan. "Belum lama ini beliau mempersoalkan prasasti nama-nama Pj Bupati, sekarang mengurus plat nomor kendaraan orang lain. Seharusnya fokus pada program pembangunan Lebak," kata Ifan.
Ifan menambahkan, jika Bupati ingin mengurusi kendaraan, alangkah baiknya jika kendaraan dinas di Kabupaten Lebak diprioritaskan terlebih dahulu. "Apakah pajaknya hidup dan fungsinya sesuai tupoksi? Saya merasa lucu dengan tingkah Bupati Lebak ini yang kami anggap kurang kerjaan mengomentari kendaraan milik masyarakat," ujarnya.
Ifan menyarankan Bupati untuk mengevaluasi kinerja SKPD di Lebak, terutama akses jalan di berbagai pelosok Lebak, termasuk di jantung kota Rangkasbitung. "Masa jalan raya ditambal pakai paving blok? Ini lucu Pak. Apakah paving blok bisa dikategorikan bahan K300? Saran saya, Bapak fokus pada program 100 hari kerja, buktikan kepada masyarakat bahwa Bapak bisa bekerja," ungkap Ifan.
Pernyataan Acep dan Ifan ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas kerja Bupati Lebak. Publik menantikan respons dan tindakan Bupati Hasbi terkait kritikan yang dilayangkan kepadanya. Kasus ini menjadi sorotan dan menimbulkan perdebatan di masyarakat Lebak mengenai kepemimpinan dan fokus kerja Bupati yang baru dilantik.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya etika dan profesionalisme dalam bermedia sosial, terutama bagi pejabat publik. Bagaimana Bupati Hasbi akan merespon kritikan ini dan bagaimana ia akan fokus pada program kerjanya menjadi hal yang dinantikan oleh masyarakat Lebak.
Penerbit Redaksi Media kliktangsel
#bupati_lebak
#provinsi_banten