Situasi dilapangan dua alat berat(scopel) yang akan meratakan lahan, oleh puluhan warga meminta untuk dihentikan sebelum ada penyelesaian karena pemilik lahan belum merasa pernah menjual belikan tanahnya kepada siapapun.
Salah seorang diantara perwakilan pemilik lahan meminta agar kegiatan pengurugan untuk sementara dihentikan serta menarik pasukan keamanan dan melaporkan kepada pihak pengelola guna memusyawarahkan penyelesaian antara pihak pengelola Kawasan dan pemilik lahan yang belum pernah melepaskan hak nya kepada siapapun. Ujarnya. "
Untuk sementara kami meminta untuk dihentikan pengurugan atau penggusuran tarik pasukan keamanan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan dan secepatnya dilakukan mediasi penyelesaian tanah yang belum pernah dijual belikan oleh pemiliknya".ucapnya
Dalam situasi itu puluhan petugas keamanan dari pihak pengelola kawan Modern terjadi aksi saling dorong mendorong dengan warga yang dipicu secara spontanitas antara petugas keamanan pengelola Kawasan Modern dan warga ahli waris.
Salah seorang warga terjatuh akibat terdorong sehingga terjadi kerusuhan saling Dorong mendorong diatas tumpukan tanah urugan tsb.
Koordinator keamanan , Kawasan Modern , Purnomo yang turun dilapangan secepatnya menengahi keadaan, dan insiden tidak berlanjut dan memerintahkan kegiatan urugan dihentikan pasukan ditarik kembali ke kantor Modern untuk melaporkan situasi dilapangan yang kurang kondusif.
Purnomo, kepada wartawan , mengatakan pihaknya akan melaporkan ke pihak Pengelola Kawasan Modern sesuai kondisi dilapangan dan meminta diadakan penyelesaian para pihak dan berharap dalam waktu dekat dapat terselesaikan untuk dapat melanjutkan kegiatan.Tegasnya.
( Tim )



