KABUPATEN TANGERANG - Proyek betonisasi di kampung cipaeh RT 13/04 Desa Gunung Kaler, Kecamatan Gunung Kaler Kabupaten Tangerang menuai sorotan tajam dari warga. Pasalnya, proyek tersebut diduga dikerjakan asal-asalan tanpa adanya pengawasan dari pelaksana dan konsultan. Selain itu, proyek tersebut juga tidak dilengkapi dengan papan nama proyek. Kamis 04 Desember 2025
Kondisi ini tentu sangat disayangkan oleh warga. Mereka merasa proyek betonisasi yang seharusnya memberikan manfaat jangka panjang justru dikerjakan tidak profesional dan tidak transparan.
"Salah seorang warga Desa Gunung Kaler, mengungkapkan kekecewaannya, "Kami sangat kecewa dengan proyek betonisasi ini. Kelihatannya dikerjakan asal-asalan saja. Tidak ada pengawasan dan tidak ada papan nama proyek."
Warga menduga bahwa proyek betonisasi ini dikerjakan oleh kontraktor yang tidak kompeten dan tidak bertanggung jawab. Mereka mendesak agar pihak terkait segera melakukan investigasi terhadap proyek ini dan menindak tegas kontraktor yang lalai.
"Tokoh masyarakat Desa Gunung Kaler, mengatakan, "Kami menduga ada kongkalikong dalam proyek ini. Kami meminta pihak berwajib untuk segera melakukan investigasi dan menindak tegas kontraktor yang lalai."
Tidak adanya papan nama proyek juga menimbulkan kecurigaan di kalangan warga. Mereka merasa proyek ini sengaja disembunyikan dari publik agar tidak ada yang tahu mengenai anggaran dan spesifikasi proyek.
Pihak terkait, sepertiDinas bina marga kabupaten Tangerang dan Inspektorat Daerah, diharapkan dapat segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Mereka harus memastikan bahwa proyek betonisasi ini dikerjakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan transparan.
Masyarakat Desa Gunung Kaler berharap agar proyek betonisasi ini segera diperbaiki dan kualitasnya ditingkatkan. Mereka juga berharap agar pelaksana proyek dapat lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Plaksana terkait proyek betonisasi yang bermasalah ini. Masyarakat berharap agar pihak terkait segera turun tangan
Penulis Samran




